(1984 – 2024)
Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) adalah sebuah lembaga kerja sama antara pengelola Yayasan-Perguruan Tinggi Katolik yang didirikan oleh empat Perguruan Tinggi Katolik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta (Yayasan Atma Jaya); Universitas Katolik, Parahyangan (Yayasan Unika Parahyangan); Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (Yayasan Sanata Dharma); dan Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya (Yayasan Widya Mandala Surabaya) pada tanggal 24 Februari 1984 sebagai pengganti Yayasan Kerjasama Perguruan Tinggi Katolik (YKPTK) dan Majelis Pendidikan Tinggi Katolik (MPTK).
Pada tahun 1985 APTIK menerima enam anggota baru, yaitu: Unika Soegijapranata, Semarang (Yayasan Sandjojo, Semarang); Universitas Atma Jaya Yogyakarta (Yayasan Slamet Rijadi, Yogyakarta); Unika Widya Mandira, Kupang (Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus, Kupang); Unika Santo Thomas, Medan (Yayasan Santo Thomas, Medan); Unika Widya Karya, Malang (Yayasan Pendidikan Tinggi Katolik Adisucipto, Malang); dan Universitas Atma Jaya Makassar (Yayasan Perguruan Tinggi Atma Jaya Ujung Pandang).
Pada tahun 1993, jumlah anggota APTIK bertambah dengan masuknya Yayasan Widya Mandala, Madiun (Unika Widya Mandala, Madiun), disusul pada tahun 1996, Yayasan Musi, Palembang (Universitas Katolik Musi Charitas) bergabung menjadi anggota.
Pada tahun 2000, STIK Sint Carolus, Jakarta (Yayasan Pendidikan Katolik Carolus, Jakarta) bergabung menjadi anggota APTIK. Kemudian bergabung ppula pada tahun 2003, Unika De La Salle, Manado (Yayasan PTK Universitas De La Salle, Manado) dan STIE Widya Dharma, Pontianak & STMIK Widya Dharma, Pontianak (Yayasan Widya Dharma, Pontianak). Pada tahun 2006 Unika Darma Cendika, Surabaya (Yayasan Darma Cendika, Surabaya) diterima menjadi anggota APTIK.
Pada tahun 2016, APTIK menerima anggota biasa yaitu STIK Stella Maris, Makassar (Yayasan Ratna Miriam). Kemudian tahun 2017, APTIK menerima anggota biasa yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius A Paulo, Surabaya (Yayasan Pendidikan Kesehatan Arnoldus Surabaya). Dan menerima anggota kerabat yaitu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Weetebula (Yayasan Pendidikan Nusa Cendana).
Pada tahun 2019, APTIK menerima anggota kerabat yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan (Yayasan Widya Fraliska). Pada tahun yang sama terjadi penyatuan Yayasan Widya Mandala Madiun (Universitas Widya Mandala Madiun) ke Yayasan Widya Mandala Surabaya (Universitas Widya Mandala Surabaya). Penggabungan juga terjadi antara STMIK dan STIE Widya Dharma Pontianak menjadi Universitas Widya Dharma Pontianak.
Pada tahun 2020, APTIK menerima anggota kerabat yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus (Yayasan Pendidikan Kesehatan Borromeus)
Kemudian pada tahun 2021, APTIK menerima Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Weetebula (Yayasan Pendidikan Nusa Cendana) yang sebelumnya adalah anggota kerabat (2017) menjadi anggota biasa.
Dan pada Kongres APTIK ke-41 tanggal 21-22 Maret 2024,
Penerimaan Yayasan Panti Rapih sebagai anggota biasa ke 21,
Menerima Yayasan Santu Paulus Ruteng penyelenggara Unika Indonesia Santu Paulus Ruteng sebagai Anggota Kerabat Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK),
Menerima Yayasan Persekolahan Santo Paulus Ende Penyelenggara Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero sebagai Anggota Kerabat APTIK terhitung mulai tanggal 22 Maret 2024.
Menerima Yayasan STIKes St. Elisabeth Penyelenggara Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
St. Elisabeth, Semarang sebagai Anggota Kerabat APTIK terhitung mulai tanggal 22 Maret 2024.
Dengan demikian saat ini APTIK beranggotakan 24 yayasan dengan 25 perguruan tinggi.